Tabel Anggapan Daya Output Rms Power Amplifier - Bahar Electronic
Dalam membangun suatu perangkat audio pasti saja kita mengharapkan mutu bunyi yang manis . Bagi yang yang hobby audio pasti saja tidak akan sembarang pilih dalam merakit power amplifiernya. mulai dari sisi mutu komponen , sketsa , tone control , akasesoris , trafo , speaker , dll. Bahkan mungkin juga daya wattnya juga dijumlah dan diperkirakan. Mulai dari besar tegangan dan daya arus amper dari suatu trafo.
Berbicara kendala hitung-menghitung dan memperkirakan kesanggupan daya watt dalam menghandle suatu power amplifier. Berikut yakni tabel fikiran daya output rms power amplifier yang dapat dijadikan pola dalam membangun suatu perangkat audio power amplifier. Minimal kita sanggup memperkirakan kesanggupan trafo dan daya watt power amplifier. Sehingga power amplifier yang kita berdiri sanggup melakukan pekerjaan optimal sesuai daya watt yang dihasilkan.
Tabel ini bukan dasar niscaya dan cuma sekedar fikiran untuk mengenali kesanggupan trafo dan daya watt amplifier. Makara jadikan cuma selaku pola fikiran sebelum kita merakit suatu power amplifier biar alhasil maksimal. Baiklah eksklusif saja berikut tabel fikiran daya output rms power amplifier.
Berbicara kendala hitung-menghitung dan memperkirakan kesanggupan daya watt dalam menghandle suatu power amplifier. Berikut yakni tabel fikiran daya output rms power amplifier yang dapat dijadikan pola dalam membangun suatu perangkat audio power amplifier. Minimal kita sanggup memperkirakan kesanggupan trafo dan daya watt power amplifier. Sehingga power amplifier yang kita berdiri sanggup melakukan pekerjaan optimal sesuai daya watt yang dihasilkan.
Tabel ini bukan dasar niscaya dan cuma sekedar fikiran untuk mengenali kesanggupan trafo dan daya watt amplifier. Makara jadikan cuma selaku pola fikiran sebelum kita merakit suatu power amplifier biar alhasil maksimal. Baiklah eksklusif saja berikut tabel fikiran daya output rms power amplifier.
Sekilas wacana daya rms yakni daya yang tersalurkan ke beban atau speaker , belum tergolong panas yang dihasilkan power transistor , trafo , diode , dan komponen lain. Memperkirakan seberapa besar output dari suatu power amplifier yakni dengan menyaksikan seberapa besar power supply atau tranformator dan besar tegangannya. Sebagai contoh amplifier blazer 400 watt disupply dengan tegangan 32 volt , maka outputnya ada sekitar 250 watt. Jika menggunakan supply tegangan 47 volt akan mentransfer daya sekitar 276 watt rms per satu speaker (8 ohm) dan 552 watt pada dua speaker (4 ohm) ini jikalau trafonya kuat. Daya berubah-ubah seirama intensitas dan getaran speaker.
Daya transfer optimum yakni setengah kesanggupan optimal trafo. Sebagai contoh transformator 1600 watt akan kondusif menyalurkan daya 800 watt ke power amplifier. 400 watt tersalur ke speaker sisanya masih tersimpan dan sebagian kecil menjadi panas. Teknik menangani panas ini lazimnya dengan menurunkan impedansi amplifier kepada speaker yakni dengan cara memperbanyak jumlah tr selesai power amplifier.
Tabel diatas berlaku untuk semua amplifier ocl , blazer , apex , leach , gajah. Lihat juga rating tegangan amplifier yang sesuai untuk masing-masing amplifier. Misalkan power amplifier Gain clone jangan dipaksakan dengan tegangan supply diatas 32 volt.
Nilai tegangan AC 32 volt disearahkan menjadi 44 ,8 volt DC. Ini tegangan maksimumnya alasannya ada kapasitor elco. Setelah diberi beban ke rangkaian amplifier , tegangan ini lazimnya turun menjadi 41 ,6 volt. Jika amplifier digeber hingga pada output maksimum , maka tegangan ini lazimnya turun mendekati tegangan AC trafo 32 volt atau bahkan turun.
Inilah kelemahan dari power supply linier , tegangan senantiasa naik turun seirama dengan getaran speaker. Walaupun menggunakan 10A , 15A , 20A , 25A , 30A , elco 100.000uF seluruhnya niscaya turun ngedrop pada beban optimal dan niscaya meminimalkan mutu suara. Ada beberapa teknik untuk mengakali tidak stabilnya tegangan ini diantaranya dengan memisahkan power supply untuk rangkaian core atau inti , tetapi tegangan pada tr selesai transistor tetap ngedrop , ini lebih baik dari pada rangkaian core yang ngedrop.
Yang kedua yakni dengan rangkaian pengendali tegangan. Ini mengarah pada rangkaian power supply SMPS atau switching power supply. Yang terang dari sisi tegangan power supply SMPS niscaya lebih stabil. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Tabel Anggapan Daya Output Rms Power Amplifier - Bahar Electronic"
Posting Komentar