Cara Menggunakan Dan Fungsi Skala Multitester Digital - Bahar Electronic
Setelah kemarin sudah saya posting ihwal cara penggunaan multitester analog beserta fungsi skalanya. Berikut yakni cara memakai dan fungsi skala multitester digital. Dari sisi fungsi dan penggunaan skala bersamaan tidak beda jauh dengan multitester analog. Perbedaan cuma pada penampilan displaynya saja. Kalau multitester analog displaynya berupa jarum analog dan skalanya , jikalau ingin mengenali hasil pengukuran , mesti lihat skala dahulu pada jarum penunjuknya. Kalau multitester digital displaynya berupa angka digit yang sanggup eksklusif terbaca oleh pengguna , jadi lebih simpel dan rincian hasil pengukurannya. Nah bagaimana cara penggunaan multitester digital ini dan fungsi skalanya? Simak lebih lanjut ya.
Multitester atau multimeter yakni alat yang sanggup mengukur banyak sekali macam pengukuran. Mulai dari pengukuran resistansi ohm , pengukuran tegangan baik DC atau AC , pengukuran arus mA , dll. Seiring pertumbuhan jaman multitester yang dulunya cuma kita kenal multitester jenis analog pakai jarum penunjuk. Sekarang meningkat model multitester jenis digital yang hasil nilai pengukuranya sanggup eksklusif terbaca oleh kita. Sehingga mempercepat dan memudahkan kita dalam menjalankan pengecekan dan pengukuran komponen dan tegangan di lapangan. Dari banyaknya model multitester digital ini , banyak dipersiapkan banyak sekali macam fitur menawan , misal sanggup mengukur kapasitor , atau skala Auto Range yakni fitur yang sanggup mengukur tegangan atau nilai resistansi komponen tanpa mesti mengganti parameter skala pada multitester. Tinggal set di ohmmeter atau set di volt DC atau AC , maka multitester sudah siap dipakai tanpa mesti ribet menyetting skalanya. Tapi yang mau saya jelaskan disini yakni model multitester digital biasa yang murahan , dengan fitur standart biasa. Dengan tujuan agar lebih gampang diketahui dahulu fungsi skala dan cara penggunaannya. Berikut beberapa tindakan yang sanggup dilaksanakan multitester ini.
SKALA UNTUK CEK VDC
Anda sanggup lihat gambar diatas. Untuk mengukur tegangan DC , maka posisi selektor mesti seumpama gambar diatas. Ada banyak skala parameter yang sanggup anda gunakan untuk mengukur tegangan. Disini kadang masih banyak yang belum tahu di posisi mana mesti di set untuk mengukur tegangan? Belum tahu skala mana yang mesti dipakai? Akan saya coba jelaskan satu persatu fungsi range tegangannya.
RANGE 0-200mV
Yaitu skala untuk mengukur tegangan mulai 0 hingga maks 200mV. Kaprikornus jikalau anda ingin mengukur tegangan maks 200mV , gunakan skala ini. Jika tegangan diatas 200mV , maka gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-2VDC
Skala untuk mengukur tegangan DC maks 2VDC. Jika diatas 2VDC , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-20VDC
Skala untuk mengukur tegangan DC hingga batas maks 20VDC. Jika tegangan diatas 20VDC , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-200VDC
Skala untuk mengukur tegangan DC hingga batas maks 200VDC. Jika tegangan diatas 200VDC , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-500VDC
Skala maks DC. Bisa dipakai untuk mengukur tegangan hingga batas maks 500VDC. Jika ada tegangan diatas 500VDC , maka jangan dipakai , sebab sudah batas maks multitester. Jika dipaksa sanggup rusak.
Cara penggunaan yakni dengan menegaskan skala VDC yang mendekati tegangan yang mau diukur. Misal kita akan mengukur tegangan 32VDC , maka kita mesti set skala di Range 0-200VDC. Karena tegangan yang kita ukur yakni tegangan DC , maka polaritas kutub negatif dan positifnya dihentikan terbalik. Harus sesuai probe merah konek ke aktual dan probe hitam konek ke negatif , jangan hingga terbalik. Jika terbalik , maka hasil pengukuran akan menjadi minus. Gak duduk kasus sih bersamaan , cuma gak yummy saja bacanya , ada minusnya.
SKALA UNTUK CEK VAC
Anda sanggup lihat gambar diatas. Ada dua parameter skala yakni 200 dan 500. Kaprikornus untuk mengunakan mesti sesuai dengan skalanya. Jangan melampaui dari parameter skala yang ada. Karena sanggup memicu kerusakan. Berikut fungsi dari skala rangenya.
RANGE 0-200VAC
Skala untuk mengukur tegangan AC hingga batas maks 200VAC. Jika tegangan diatas 200VAC , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-500VAC
Skala maks. Dapat untuk mengukur tegangan AC hingga batas maks 500VAC. Jika tegangan diatas 500VAC jangan digunakan. Alat sanggup rusak.
Cara penggunaan Set skala sesuai dengan batas tegangan yang mau kita ukur. Misal kita akan mengukur tegangan AC 220VAC rumah kita , maka posisikan skala pada Range 0-500VAC. Jangan pakai range 0-200VAC , sebab batas maksnya cuma 200VAC , maka tidak sanggup mengukur tegangan diatas 200VAC , misal tegangan 220VAC ini diatas 200VAC , maka gunakan skala diatasnya yakni skala range 0-500VAC. Karena tegangan yang kita ukur yakni tegangan AC bolak-balik , maka pengukuran probenya boleh bolak-balik aktual negatifnya.
SKALA UNTUK CEK RESISTOR OHM
Anda sanggup lihat gambar diatas. Skala untuk mengukur resistansi ohm. Ada banyak parameter skala yang sanggup kita gunakan sesuai dengan nilai dari resistansi suatu resistor. Disini juga banyak yang belum paham dan memahami bagaimana posisi yang benar untuk mengukur nilai resistansi ohm resistor? Karena mudah-mudahan hasil yang didapat sanggup akurat dan terbaca dengan benar , maka skala resistansi mesti sempurna dan sesuai dengan nilai resistor yang mau kita ukur.
RANGE 0-200ohm
Skala ohm yang sanggup mengukur resistor mulai 0 ohm hingga batas maks 200ohm. Jika nilai resistansi diatas 200ohm , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-2Kohm
Skala ohm yang sanggup mengukur resistor maks 2Kohm. Jika nilai resistor diatas 2Kohm , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-20Kohm
Skala ohm yang sanggup mengukur resistor maks 20Kohm. Jika nilai resistor diatas 20Kohm , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-200Kohm
Skala ohm yang sanggup mengukur resistansi maks 200Kohm. Jika nilai resistansi diatas 200Kohm , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-2000Kohm
Skala ohm yang sanggup mengukur resistansi maks 2000Kohm atau 2Mohm. Untuk nilai resistansi diatas 2Mohm sudah tidak sanggup lagi memakai alat ini , sebab sudah batas maks skalanya.
Cara penggunaan Set skala ohm sesuai dengan nilai resistor yang mau kita ukur. Jangan memakai skala ohm terlalu besar dari nilai resistansi tahanan yang mau kita ukur. Misal kita akan ukur nilai resistor 18K , maka gunakan Range ohm 0-20Kohm. Jangan pakai skala Range 0-200Kohm , walaupun memang sanggup terbaca , namun nilai akurasi kurang. Nilai digit angka dibelakang tidak terbaca. Kaprikornus untuk mengukur R 18Kohm , maka set skala ohm di Range 0-20Kohm. Untuk polaritas probe boleh bolak-balik.
SKALA UNTUK CEK mA DC
Anda sanggup lihat gambar diatas. Ada banyak skala yang sanggup kita gunakan untuk mengukur arus mA beban rangkaian. Skala ini jarang dipakai , sebab metode pengukuran yang sedikit berbeda. Berikut fungsi range skalanya.
RANGE 0-200uA
Skala untuk mengukur arus mulai dari 0 hingga batas maks 200uA. Jika beban diatas 200uA , gunakan skala diatasnya. (1mA=1000uA)
RANGE 0-2mA
Skala untuk mengukur arus maks 2mA. Jika beban diatas 2mA , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-20mA
Skala untuk mengukur arus maks 20mA. Jika beban diatas 20mA , gunakan skala diatasnya.
RANGE 0-200mA
Skala untuk mengukur arus maks 200mA. Jika diatas 200mA , gunakan skala 5A yang mau saya jelaskan pada gambar dibawah berikut ini.
Cara penggunaan set skala sesuai dengan beban arus yang mau kita ukur. Untuk koneksi silahkan lihat pada gambar.
SKALA UNTUK CEK ARUS 5A DC
Anda sanggup lihat gambar diatas. Untuk mengukur arus diatas 200mA , maka posisikan skala seumpama pada gambar. Kemudian colokan probe merah ganti colok ke lubang 5A. Colokan 5A ini cuma khusus untuk mengukur arus amper hingga batas 5A. Tidak sanggup untuk mengukur lainnya. Jika anda ingin memakai untuk yang lain , maka colokkan mesti dipindah seumpama semula , yakni pada colokan (Vohm , mA). Range yang sanggup diukur mulai dari 0 hingga batas maks 5A.
SKALA UNTUK CEK HFE TRANSISTOR
Anda sanggup lihat gambar diatas. Salah satu fitur multitester digital yakni sanggup mengukur nilai hfe transistor. Tapi bukan untuk cek mati atau tidak suatu transistor. Meskipun memang sanggup menandakan angka short atau nol , namun gak jaminan tr tersebut rusak. Skala hfe ini cuma untuk mengenali nilai hfe suatu transistor. Hfe setiap transistor niscaya berbeda-beda , jarang ada yang sama. Asalkan beda nilai Hfe tidak terlampau jauh menurut saya masih bagus. Untuk cara penggunaan sudah dipersiapkan kawasan colokan buat kaki BCE transistor. Tinggal pilih colokan yang sesuai dengan jenis transistor NPN/PNP , kemudian posisikan kaki BCEnya sesuai dengan kaki BCE tr yang mau kita ukur. jikalau pemasangan anda benar , maka akan timbul nilai Hfe. jikalau tidak keluar angka atau menyediakan angka 1 , maka coba cek posisi colokkan sudah benar apa belum? Jika sudah benar , kemungkinan transistor tersebut rusak. Untuk jenis posisi kaki transistor anda sanggup lihat pada gambar. Kaprikornus anda mesti tahu dahulu posisi kaki BCE transistornya , gres sanggup dicek nilai Hfenya. Nilai Hfe setiap transistor relatif berlainan dan itu wajar , asal nilai Hfe transistor tidak terlampau jauh.
SKALA UNTUK CEK DIODA
Anda sanggup lihat gambar diatas. Untuk cek dioda cuma akan timbul nilai angka , jikalau dioda itu normal. Walaupun bukan jaminan rusak tidak dioda tersebut. Jika pada di saat pengecekan tidak keluar angka atau multitester suara , maka dioda tersebut short atau rusak. Untuk polaritas jangan terbalik. Jika terbalik , maka tidak akan keluar angka. Jika posisi benar , akan keluar angka. Saya belum tahu nilai angka pada dioda ini untuk apa? Selama ini cuma untuk cek short atau rusaknya suatu dioda. Tidak menyaksikan hasil angkanya.
Nah itulah 7 fungsi skala yang sanggup anda pakai pada multitester digital ini. Semoga anda sanggup dengan gampang menggunakanya tanpa risau lagi mencari skala range yang tepat. Usahakan sebelum mengukur tetapkan skala range sesuai dengan apa yang mau kita ukur , mudah-mudahan tidak terjadi kerusakan pada alat multitester kita. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar untuk "Cara Menggunakan Dan Fungsi Skala Multitester Digital - Bahar Electronic"
Posting Komentar